Home » » Masalah Seputar Sperma yang Membuat Pria Susah Punya Anak

Masalah Seputar Sperma yang Membuat Pria Susah Punya Anak

Written By Klinik Sehati on Sunday, 22 June 2014 | 10:45

solusipria.com
penyebab kemandulan
Penyebab sulit punya anak
Kualitas dan kuantitas sperma merupakan faktor penting bila seorang pria ingin memiliki momongan. Berbagai masalah seputar sperma bisa membuat pria kesulitan menghamili pasangan, bahkan membuatnya infertil alias mandul.

Berikut berbagai masalah yang bisa menyerang sperma, seperti dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (19/6/2014):

1. Azoospermia
Azoospermia didefinisikan sebagai kondisi di mana tidak adanya sperma dalam air mani saat pria ejakulasi. Hal ini terjadi pada 5 persen dari pria infertil dan menjadi penyebab susahnya pasangan suami istri mendapatkan keturunan.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang berpengaruh pada produksi sperma, juga adanya penyumbatan pada organ yang berperan dalam produksi sperma.

2. Hipospermia
Hipospermia merupakan kondisi di mana volume air mani atau cairan sperma yang diejakulasikan kurang dari jumlah normal, yaitu sekitar 1 sendok teh (2-5 ml) setiap ejakulasi. Karena jumlah yang tidak memadai untuk membawa cairan sperma kontak dengan leher rahim, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesuburan.

Beberapa penyebab hipospermia seperti sumbatan dalam vesikula seminalis atau saluran ejakulasi, kadang-kadang karena varikokel (varises vena). Retrograde ejaculation, terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih selama orgasme, bukan muncul dari ujung penis. Hipospermia dapat juga terjadi karena infeksi tertentu dan kelainan hormonal.

3. Teratozoospermia
Teratozoospermia artinya morfologi (bentuk) sperma banyak yang abnormal. Pada penderita teratozoospermia bentuk sperma yang abnormal lebih dari 30 persen. Sementara sperma masih dianggap normal bila yang abnormal hanya 30 persen. Bentuk sperma yang normal memiliki kepala dan ekor, sedangkan yang abnormal memiliki dua kepala atau dua ekor.

Penyebab teratozoospermia pada umumnya infeksi pada testis (buah zakar) atau pada saluran reproduksi.

4. Oligospermia

Oligospermia adalah jumlah sperma diejakulasikan selama orgasme berisi sperma lebih sedikit dari biasanya. Sperma dianggap lebih rendah dari normal jika jumlahnya kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani. Memiliki jumlah sperma rendah mengurangi kemungkinan salah satu sperma untuk membuahi sel telur pasangan agar terjadi kehamilan..

Faktor risiko oligospermia antara lain kebiasaan merokok, minum alkohol, obat-obatan terlarang, berbadan gemuk atau obesitas, infeksi tertentu, overheat testis, vasektomi, pria yang terlahir dengan gangguan kesuburan, memiliki kondisi medis tertentu, termasuk tumor dan penyakit kronis, menjalani pengobatan kanker, seperti operasi atau radiasi. 

5. Sperma encer
Cairan sperma yang tampak encer secara kasat mata, belum bisa dijadikan patokan penentu fertilitas (kesuburan) pria. Harus dipastikan dengan analisa laboratorium untuk menentukan densitas (lebih dari 20.000/ml), motilitas (lebih dari 50 persen sel jantan masih gerak dalam 4 jam), sel jantan abnormal harus kurang dari 40 persen, dan volume cairan sperma lebih dari 2 ml tiap ejakulasi.

Ciri air mani yang sehat antara lain ketika ejakulasi, air mani membentuk cairan yang lengket seperti jelly. Jika terlalu encer dapat menyebabkan masalah kesuburan. (ek/wlp)

solusipria.com
Share this article :
 
Support : Info Kesehatan Online - Klik Sehati
Copyright © 2014-2017. Klinik Seksologi.com - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger