
![]() |
Penyebab sulit punya anak |
Berikut berbagai masalah yang bisa menyerang sperma, seperti dirangkum
dari berbagai sumber, Kamis (19/6/2014):
1. Azoospermia
Azoospermia didefinisikan sebagai kondisi di mana tidak adanya sperma dalam
air mani saat pria ejakulasi. Hal ini terjadi pada 5 persen dari pria infertil
dan menjadi penyebab susahnya pasangan suami istri mendapatkan keturunan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang berpengaruh pada
produksi sperma, juga adanya penyumbatan pada organ yang berperan dalam
produksi sperma.
2. Hipospermia
Hipospermia merupakan kondisi di mana volume air mani atau cairan sperma
yang diejakulasikan kurang dari jumlah normal, yaitu sekitar 1 sendok teh (2-5
ml) setiap ejakulasi. Karena jumlah yang tidak memadai untuk membawa cairan
sperma kontak dengan leher rahim, kondisi ini dapat menyebabkan masalah
kesuburan.
Beberapa penyebab hipospermia seperti sumbatan dalam vesikula seminalis atau
saluran ejakulasi, kadang-kadang karena varikokel (varises vena). Retrograde
ejaculation, terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih selama orgasme,
bukan muncul dari ujung penis. Hipospermia dapat juga terjadi karena infeksi
tertentu dan kelainan hormonal.
3. Teratozoospermia
Teratozoospermia artinya morfologi (bentuk) sperma banyak yang abnormal.
Pada penderita teratozoospermia bentuk sperma yang abnormal lebih dari 30
persen. Sementara sperma masih dianggap normal bila yang abnormal hanya 30
persen. Bentuk sperma yang normal memiliki kepala dan ekor, sedangkan yang
abnormal memiliki dua kepala atau dua ekor.
Penyebab teratozoospermia pada umumnya infeksi pada testis (buah zakar) atau
pada saluran reproduksi.
4. Oligospermia
Oligospermia adalah jumlah sperma diejakulasikan selama orgasme berisi
sperma lebih sedikit dari biasanya. Sperma dianggap lebih rendah dari normal
jika jumlahnya kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani. Memiliki
jumlah sperma rendah mengurangi kemungkinan salah satu sperma untuk membuahi
sel telur pasangan agar terjadi kehamilan..
Faktor risiko oligospermia antara lain kebiasaan merokok, minum alkohol,
obat-obatan terlarang, berbadan gemuk atau obesitas, infeksi tertentu, overheat
testis, vasektomi, pria yang terlahir dengan gangguan kesuburan, memiliki
kondisi medis tertentu, termasuk tumor dan penyakit kronis, menjalani
pengobatan kanker, seperti operasi atau radiasi.
5. Sperma encer
Cairan sperma yang tampak encer secara kasat mata, belum bisa dijadikan
patokan penentu fertilitas (kesuburan) pria. Harus dipastikan dengan analisa
laboratorium untuk menentukan densitas (lebih dari 20.000/ml), motilitas (lebih
dari 50 persen sel jantan masih gerak dalam 4 jam), sel jantan abnormal harus
kurang dari 40 persen, dan volume cairan sperma lebih dari 2 ml tiap ejakulasi.
Ciri air mani yang sehat antara lain ketika ejakulasi, air mani membentuk
cairan yang lengket seperti jelly. Jika terlalu encer dapat menyebabkan masalah
kesuburan. (ek/wlp)
