
![]() |
Gairah seks |
Setiap orang memiliki dorongan seksual meski kadarnya berbeda pada
masing-masing orang, tergantung usia dan kebugaran tubuh. Dorongan seks yang
terlalu aktif dapat menyebabkan hiperseksualitas, yaitu perilaku seksual
kompulsif atau kecanduan seksual, serta nymphomania pada wanita dan satyriasis
pada laki-laki.
Penyebab terlalu aktifnya gairah seksual seseorang belum diketahui secara
pasti, tetapi penelitian menunjukkan mungkin ada hubungan antara
hiperseksualitas dengan masalah kesehatan mental dan fisik.
Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan meningkatkan gairah seksual seseorang, seperti dilansir Everydayhealth, Kamis (9/1/2014):
Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan meningkatkan gairah seksual seseorang, seperti dilansir Everydayhealth, Kamis (9/1/2014):
1. Gangguan bipolar
Gangguan bipolar adalah penyakit mental yang ditandai dengan perubahan
suasana hati yang ekstrem, dari suasana hati kesenangan tertinggi ke posisi
terendah atau depresi. Puncak dari suasana hati tertinggi dapat ditandai dengan
hiperseksualitas.
Penyakit mental ini dapat diobati sehingga jika gairah seksual terlalu
menggebu-gebu dan mengganggu pasangan, dapat diatasi dengan mengobati
2. Demensia
Menurut sebuah laporan dalam jurnal Advances in Psychiatric Treatment,
orang-orang yang menderita demensia sangat umum menunjukkan perilaku seksual
yang tidak pantas, seperti mengekspos diri sendiri (eksibisionis), menggunakan
kata-kata kotor, dan masturbasi.
Hal ini dapat mempengaruhi pria maupun wanita penderita demensia, tetapi lebih
sering terjadi pada orang dengan demensia berat. Obat-obatan yang digunakan
untuk mengobati hiperseksualitas pada orang dengan demensia memiliki hasil yang
beragam dan juga dapat diatasi dengan terapi.
3. Gangguan gairah
seksual persisten
Gangguan gairah seksual persisten adalah suatu kondisi yang mana ditandai
dengan adanya gairah seksual secara terus-menerus di dalam tubuhnya. Orang
dengan kondisi ini terus-menerus akan merasa terangsang dan tidak bisa
membebaskan diri dari gairah seksualnya yang menggebu-gebu, bahkan orgasme pun
tidak banyak membantu. Perasaan intens terhadap gairah seksual tersebut
berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
Serangan gairah seksual ini bisa datang kapan saja dan seringkali tidak
terduga, umumnya seseorang akan melakukan masturbasi untuk mengatasi gairah
seksual tersebut hingga ia bisa mencapai orgasme.
Orang dengan gangguan ini diberikan obat antidepresan untuk mengurangi stres
sehingga menurunkan sensasi gairah seksnya. Mayoritas perempuan dengan kondisi
ini memiliki kadar kesehatan yang baik dan memiliki hubungan jangka panjang.
Pengobatan sering melibatkan kombinasi antidepresan, terapi hormonal, gel
anaesthetizing, dan terapi perilaku.
4. Rabies
Terdapat sebuah kasus di India, di mana seorang wanita usia 28 tahun pergi
ke rumah sakit dan mengeluh memiliki dorongan seks yang terlalu aktif. Wanita
tersebut meninggal 4 hari kemudian dan hasil otopsi menunjukkan bahwa dirinya
memiliki rabies.
Dokter percaya bahwa virus rabies menyebabkan otak meradang dan menyebabkan
hiperseksualitas. Carilah perawatan medis sesegera mungkin jika Anda digigit
oleh binatang dan tidak mengetahui apakah binatang tersebut telah divaksinasi
terhadap rabies atau tidak.
5. Sindrom Kluver-Bucy
Sindrom Kluver-Bucy merupakan kondisi neurobehavioral yang langka dan
disebabkan oleh kerusakan otak. Gejala yang terjadi tidak biasa, termasuk
perilaku seksual yang tidak pantas, menempatkan barang-barang yang tidak biasa
di mulut dan tidak dapat mengekspresikan respons yang khas terhadap rasa marah
dan takut. (kw/dh)
