Home » » Beberapa Tips Sehat Merawat Kelamin Wanita

Beberapa Tips Sehat Merawat Kelamin Wanita

Written By Klinik Sehati on Sunday, 6 October 2013 | 06:13

solusipria.com
tips merawat vagina
Tips merawat vagina
Dibanding kelamin pria, organ paling pribadi di tubuh wanita memang lebih rentan diserang penyakit, baik virus, bakteri, jamur atau penyakit lainnya. Lantas bagaimana cara merawatnya?

Setiap perubahan abnormal pada vagina bisa menjadi pertanda awal adanya masalah vagina. Perubahan frekuensi buang air kecil, sensasi terbakar pada saat buang air kecil dan vagina mengeluarkan bau serta cairan, merupakan tanda-tanda paling penting dari masalah vagina.

Kondisi abnormal vagina secara signifikan mempengaruhi kesehatan reproduksi dan seksual. Untuk itu, dengan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan vagina dapat mencegah terjadinya masalah pada vagina.  Berikut beberapa tips sehat untuk merawat kelamin wanita

1. Celana Dalam Berbahan Katun

Katun merupakan kain terbaik yang sesuai untuk semua jenis kulit. Dengan menggunakan celana dalam katun, memungkinkan organ genital untuk menghirup udara segar dan selalu membantunya tetap kering.

Untuk  Indonesia yang bersuhu tropis dan panas, sebaiknya jangan menggunakan celana dalam yang berbahan nilon, karena bahan tersebut tidak dapat menyerap keringat. Akibatnya, organ kelamin menjadi lembab dan tumbuh jamur yang bisa mengakibatkan keputihan pada perempuan.

2. Keringkan Organ Intim Usai Buang Air

Untuk menghindari masuknya bakteri dan jamur, basuhlah organ intim dengan air bersih dari arah depan ke belakang (vagina ke anus). Selain itu, selalu gunakan air yang mengalir atau berasal dari kran jika berada di toilet umum.

Setelah Anda selesai buang air kecil atau besar, juga biasakan selalu mengeringkan organ intim dengan tisu atau handuk. Hal ini dapat menghindari perkembangbiakkan bakteri di dalam dan sekitar vagina.

3. Jaga Kebersihan Selama Menstruasi

Kebersihan pada saat siklus menstruasi sangatlah penting untuk menghindari masalah vagina. Hindari menggunakan pembalut yang beraroma (parfum) dan mengandung gel, karena dapat menimbulkan iritasi dan gatal pada vagina.

Selain itu, selalu menjaga daerah vagina tetap bersih dan kering. Ganti pembalut jika terdapat gumpalan darah di atas pembalut, yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri dan jamur.

Fungsi pembalut adalah menyerap dan menampung darah serta cairan menstruasi agar tetap nyaman meski sedang datang bulan. Karena itu gantilah pembalut tiap 2-4 jam, sebab jika dibiarkan terlalu lama cairan yang tertampung justru bisa memicu keputihan.

4. Jangan Menggaruk Organ Intim

Jangan pernah menggaruk bila Anda mengalami gatal atau iritasi pada organ vagina. Cobalah gunakan kain katun lembut dan air hangat untuk membuatnya lebih baik. Hal ini dapat menghindari penyebaran infeksi ke organ lain pada vagina.

5. Hindari Penggunaan Bahan Kimia

Usahakan untuk tidak menggunakan produk tertentu seperti sabun deodoran, lotion atau produk kesehatan feminin lain yang dapat menyebabkan iritasi pada organ wanita. Terlebih lagi bila Anda memiliki alergi dengan bahan-bahan kimia.

6. Jangan Bercinta Saat Ada Infeksi Vagina

Infeksi vagina biasanya disebabkan oleh ragi (jamur) dan menyebabkan gatal dan sakit di vagina. Infeksi ini terkadang menimbulkan nyeri atau rasa seperti terbakar ketika berkemih atau berhubungan seksual. Untuk menghindari penyebaran dan memperparah infeksi, sebaiknya hindari berhubungan seksual selama gejala infeksi masih terasa.

Juga hindari menggunakan jelly atau minyak berparfum untuk pelumas vagina. Jelly petroleum atau minyak berparfum yang digunakan sebagai pelumas vagina dapat menyebabkan perkembangbiakan bakteri di dalam dan di sekitar vagina.

7. Banyak Makan Sayur dan Buah

Selalu menyertakan buah dan sayuran pada menu harian Anda. Sayur dan buah yang kaya serat serta antioksidan tidak hanya membantu mencegah infeksi ragi vagina, tetapi juga membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. (mw/dh)

solusipria.com
Share this article :
 
Support : Info Kesehatan Online - Klik Sehati
Copyright © 2014-2017. Klinik Seksologi.com - All Rights Reserved
Template Created by Mas Template
Proudly powered by Blogger