
![]() |
Pria beresiko impotensi |
Gairah seksual laki-laki adalah sebuah proses kompleks yang melibatkan otak,
hormon, emosi, saraf, otot dan pembuluh darah. Disfungsi ereksi dapat
disebabkan oleh masalah dengan salah satunya. Demikian juga, stres dan masalah
kesehatan mental dapat menyebabkan atau memperburuk disfungsi ereksi.
Kadang-kadang kombinasi masalah fisik dan psikologis menyebabkan disfungsi
ereksi.
Secara lengkap, berikut beberapa faktor risiko yang bisa membuat pria menderita
impotensi, seperti dilansir Mayoclinic,
Selasa (29/4/2014):
1. Pria dengan Penyakit
Tertentu
Kondisi kesehatan terutama diabetes dan penyakit jantung juga dapat membuat
pria kehilangan kemampuan di atas ranjang. Perlu diketahui, untuk dapat ereksi
dengan sempurna, penis membutuhkan elastisitas pembuluh darah dan ritme jantung
yang stabil untuk memompa darah ke bagian tersebut. Pengerasan arteri dan
penyumbatan oleh plak dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Diabetes dapat merusak pembuluh darah di tubuh, termasuk pembuluh darah di
penis sehingga menyebabkannya mengalami disfungsi ereksi. Sedangkan orang
dengan penyakit jantung memiliki kondisi jantung yang abnormal, yang tidak
memungkinkan darah terpompa secara baik ke bagian kelamin.
2. Pria Perokok
Dalam setiap bungkus rokok yang dijual di Indonesia, telah tercantum
peringatan bahaya kesehatan yang salah satunya menyatakan bahwa merokok dapat
menyebabkan impotensi. Peringatan tersebut tentu bukan tanpa alasan.
Kandungan nikotin pada rokok dan produk tembakau dapat membatasi aliran darah
ke pembuluh darah dan arteri. Seiring waktu penggunaan tembakau dapat
menyebabkan masalah kesehatan kronis yang menyebabkan disfungsi ereksi.
3. Pria Gemuk
Penyebab terbesar disfungsi ereksi adalah karena terhambatnya aliran darah
ke penis, yang dapat disebabkan karena obesitas, yang merupakan faktor penyebab
berbagai penyakit. Kelebihan berat badan juga terkait dengan tekanan darah
tinggi dan pengerasan pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah ke
penis.
Obesitas bahkan telah terkait dengan penurunan produksi hormon testosteron yang
juga berpengaruh terhadap kemampuan ereksi pria. Testosteron adalah hormon seks
utama pada pria dan memainkan peran penting dalam gairah seksual dan fungsi
seksual.
4. Pengonsumsi
Obat-obatan
Obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi, seperti
antidepresan, antihistamin (obat alergi), dan obat untuk mengobati tekanan
darah tinggi, nyeri atau kanker prostat. Amfetamin, kokain, dan ganja pun dapat
menyebabkan masalah seksual pada pria.
5. Pria Stres
Kondisi psikologis seperti stres dan depresi dapat membuat Anda
tak mampu beraksi di atas ranjang. Sangat tidak mudah untuk mendapatkan gairah
atau mood bercinta ketika sedang mengalami masalah psikologi.
Otak merupakan zona sensitif seksual yang sering diabaikan. Gairah seksual
dimulai di kepala dan bekerja ke bawah. Depresi dapat membuang hasrat dan ini
dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Ironisnya, banyak obat yang dipakai untuk
mengobati depresi juga dapat menekan dorongan seksual sehingga membuat lebih
sulit mendapatkan ereksi.
6. Pengonsumsi Alkohol
Minuman beralkohol biasanya diminum untuk mendapatkan mood yang baik, tetapi
kebanyakan alkohol justru menyulitkan kaum pria untuk mencapai ereksi. Konsumsi
alkohol berat dapat mengganggu proses ereksi. (ez/ks)
