
![]() |
Kesakitan saat bercinta |
1. Peyronie
Penis bengkok atau disebut
peyronie bisa membuat pria merasa tidak percaya diri. Pada kondisi terparah,
pria bisa merasa sakit dan jadi malas bercinta. Seperti dikutip dari WebMD,
peyronie ditandai oleh plak atau benjolan keras, yang terbentuk pada jaringan
ereksi penis. Plak sering terbentuk karena adanya peradangan yang dapat
berkembang menjadi jaringan fibrosa.
Meskipun penyebab Peyronie tidak diketahui pasti, beberapa dokter berteori bahwa kelengkungan atau bengkok terjadi akibat adanya trauma pada penis. Adanya gesekan secara tidak langsung yang menyebabkan cedera atau pendarahan ringan. Sepertiga laki-laki dengan Peyronie merasakan rasa sakit pada saat ereksi, dan beberapa lainnya menjadi impoten. Dalam beberapa kasus, kepala penis tidak terisi darah.
2. Infeksi
Meskipun penyebab Peyronie tidak diketahui pasti, beberapa dokter berteori bahwa kelengkungan atau bengkok terjadi akibat adanya trauma pada penis. Adanya gesekan secara tidak langsung yang menyebabkan cedera atau pendarahan ringan. Sepertiga laki-laki dengan Peyronie merasakan rasa sakit pada saat ereksi, dan beberapa lainnya menjadi impoten. Dalam beberapa kasus, kepala penis tidak terisi darah.
2. Infeksi
Infeksi di prostat atau yang
sering disebut prostatis dapat membuat pria merasa terbakar atau gatal setelah
ejakulasi. Infeksi yang disebabkan karena penyakit menular seksual seperti
gonorrhea (kencing nanah) dan herpes juga berefek sama pada pria. Penderita
penyakit ini juga bisa merasakan nyeri saat bercinta.
Prostatis ini bukan hanya menyebabkan nyeri saat bercinta. Ketika mengalami penyakit ini, pria pun dapat merasakan gejala lain seperti sakit punggung, nyeri perut, nyeri saat buang air kecil, hingga nyeri di ujung penis.
3. Ereksi Terlalu Lama
Prostatis ini bukan hanya menyebabkan nyeri saat bercinta. Ketika mengalami penyakit ini, pria pun dapat merasakan gejala lain seperti sakit punggung, nyeri perut, nyeri saat buang air kecil, hingga nyeri di ujung penis.
3. Ereksi Terlalu Lama
Priapism adalah kondisi ereksi
yang berlangsung selama lebih dari empat jam tanpa adanya rangsangan seksual
dan biasanya bersifat menyakitkan. Pria yang mengalami ini harus segera diobati
untuk menghidari terjadinya kesakitan yang lebih parah pada Mr. Happy.
Kondisi ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir. Jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen. Perawatan yang diberikan pada pria dengan masalah priapism adalah dengan berusaha mengalirkan kelebihan darahnya di penis dengan bantuan jarum. Ada juga pengobatan untuk membatasi aliran darah ke penis atau dengan operasi.
4. Miss V Menyempit
Kondisi ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir. Jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen. Perawatan yang diberikan pada pria dengan masalah priapism adalah dengan berusaha mengalirkan kelebihan darahnya di penis dengan bantuan jarum. Ada juga pengobatan untuk membatasi aliran darah ke penis atau dengan operasi.
4. Miss V Menyempit
Seksolog Dr. Andri Wanananda MS
menyebutkan, pria bisa merasakan nyeri saat bercinta ketika pasangannya tidak
merespon atau kurang bergairah. "Jadi dinding vaginanya menyempit. Kalau
menyempit, pria bisa merasakan sakit," ujar Dr. Andri.
Penyempitan dinding vagina ini bisa terjadi karena masalah vaginismus. Vaginismus, yaitu penyempitan pada mulut vagina akibat terjadinya kontraksi involunter (terjadi secara spontan dan tiba-tiba, tanpa disadari) otot-otot di sekitar pintu masuk ke vagina, sehingga hampir tidak mungkin bagi wanita untuk melakukan hubungan intim.
"Vaginismus penyebabnya sering karena trauma masa lalu. Mungkin pernah mau dipaksa berhubungan seks. Kalau wanitanya vaginismus, prianya juga nyeri karena sulit penetrasi," jelas dosen di Universitas Tarumanegara itu. (eny/eny)
Penyempitan dinding vagina ini bisa terjadi karena masalah vaginismus. Vaginismus, yaitu penyempitan pada mulut vagina akibat terjadinya kontraksi involunter (terjadi secara spontan dan tiba-tiba, tanpa disadari) otot-otot di sekitar pintu masuk ke vagina, sehingga hampir tidak mungkin bagi wanita untuk melakukan hubungan intim.
"Vaginismus penyebabnya sering karena trauma masa lalu. Mungkin pernah mau dipaksa berhubungan seks. Kalau wanitanya vaginismus, prianya juga nyeri karena sulit penetrasi," jelas dosen di Universitas Tarumanegara itu. (eny/eny)
