
![]() |
Penyebab disfungsi ereksi |
Tak selalu muncul hanya karena penyakit saja, disfungsi
ereksi (DE) juga bisa muncul saat pria dihadapkan pada hal-hal lain yang
bahkan mungkin tak terduga sebelumnya.
Jika dikenali dengan baik, bukan tidak mungkin DE bisa dicegah sejak
dini.
Berikut 6 faktor yang dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria, seperti
dilansir Livescience, Jumat (22/11/2013):
1. Minum Obat untuk
Rambut Rontok
Menurut Journal of Sexual Medicine, obat-obatan tertentu seperti finasteride
dan dutasteride banyak digunakan untuk mengobati kebotakan pada pria. Konsumsi
obat-obatan ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti
disfungsi ereksi dan hilangnya libido pada pria.
"Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah dihidrotestosteron yang beredar dalam darah," ujar Dr Andrew Kramer, seorang ahli bedah di University of Maryland Medical Center. Dihidrotestosteron merupakan hormon seks pria yang membantu menjaga tingkat libido.
"Obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah dihidrotestosteron yang beredar dalam darah," ujar Dr Andrew Kramer, seorang ahli bedah di University of Maryland Medical Center. Dihidrotestosteron merupakan hormon seks pria yang membantu menjaga tingkat libido.
2. Penyakit Pada Gusi
Journal of Sexual Medicine menyebutkan bahwa memiliki radang gusi atau gusi
terinfeksi dapat meningkatkan risiko disfungsi ereksi Penelitian yang dilakukan pada tikus
menunjukkan adanya hubungan antara penyakit gusi dan DE. Meskipun besar
kemungkinannya, namun pada manusia dikatakan masih membutuhkan penelitian lebih
lanjut.
Penyakit gusi merupakan indikator kesehatan secara keseluruhan dan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang merupakan faktor risiko lain untuk disfungsi ereksi.
"Penyakit gusi dapat menyebabkan adanya masalah pada aliran darah di gusi. Ada kemungkinan bahwa mereka yang mengalami penyakit gusi juga mengalami masalah aliran darah di bagian tubuh lain, salah satunya penis," tutur Dr Bruce Kava, Ketua Urologi University of Miami Miller School of Medicine.
Penyakit gusi merupakan indikator kesehatan secara keseluruhan dan sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, yang merupakan faktor risiko lain untuk disfungsi ereksi.
"Penyakit gusi dapat menyebabkan adanya masalah pada aliran darah di gusi. Ada kemungkinan bahwa mereka yang mengalami penyakit gusi juga mengalami masalah aliran darah di bagian tubuh lain, salah satunya penis," tutur Dr Bruce Kava, Ketua Urologi University of Miami Miller School of Medicine.
3. Istri Terlalu Akrab
dengan Teman-teman Suami
Studi yang dilakukan terhadap 3.000 pria dan telah dipublikasikan dalam
American Journal of Sociology memaparkan bahwa ketika seorang wanita
menghabiskan waktu bersama teman-teman suaminya, ini akan membuat sang suami
cemburu hingga mengalami disfungsi ereksi, terutama pada pria berusia tua.
"Pria-pria ini akan cenderung mengalami kesulitan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi, termasuk lebih sering mengalami kesulitan mencapai orgasme selama bercinta," kata peneliti Benjamin Cornwell, seorang profesor sosiologi dari University of Chicago.
"Pria-pria ini akan cenderung mengalami kesulitan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi, termasuk lebih sering mengalami kesulitan mencapai orgasme selama bercinta," kata peneliti Benjamin Cornwell, seorang profesor sosiologi dari University of Chicago.
4. Diabetes
Menurut National Institutes of Health, pria yang memiliki diabetes dua
sampai tiga kali lebih mungkin untuk mengalami disfungsi ereksi dibandingkan pria yang tidak
menyandang diabetes. Buruknya pengaturan kadar gula darah dapat merusak saraf
dan pembuluh darah kecil yang berfungsi untuk mengontrol ereksi dan mengatur
aliran darah ke penis.
5. Tekanan Darah Tinggi
Kesehatan pembuluh darah dan aliran darah sangat penting untuk bisa
mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
dapat merusak pembuluh darah yang tidak terkontrol dalam tubuh, membuatnya
menjadi kurang elastis dan kurang mampu mengangkut darah.
Lakukan perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan sehat dan berolahraga lebih banyak untuk membantu menurunkan tekanan darah. Sehingga risiko Anda untuk terkena DE juga akan menurun.
Lakukan perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan sehat dan berolahraga lebih banyak untuk membantu menurunkan tekanan darah. Sehingga risiko Anda untuk terkena DE juga akan menurun.
6. Depresi
Menurut Cleveland Clinic Foundation, sebanyak 61 persen orang dengan depresi
berat sangat mungkin untuk mengalami masalah seksual. Sebab depresi dapat juga
mempengaruhi gairah seorang pria untuk mau melakukan hubungan intim.
"Ada komponen biokimia pada depresi yang dapat membuat pria sulit mendapatkan dan mempertahankan ereksi, " terang Dr Bruce. (aak/dh)
"Ada komponen biokimia pada depresi yang dapat membuat pria sulit mendapatkan dan mempertahankan ereksi, " terang Dr Bruce. (aak/dh)
